Selasa, 19 November 2013

Contoh Naskah Drama

SAY NO TO DRUGS

          Di sekolah yang terkenal karena kedisiplinan tak disangka salah seorang siswamencemarkan nama baik sekolahnya. Bel masuk sekolah berbunyi, siswa-siswi masuk ke kelasnya masing-masing. Didalam kelas XII A terdengar Rasty dan Riko yang sedang berbicara.
Riko   : Ras, mau ikut aku nanti malam ?
Rasti   : Mau kemana Ka ?
Riko   : Biasa mau mencoba sesuatu yang baru.
Rasty   : Memangnya apa ? (dengan wajah yang penuh penasaran)
Riko    : Sudahlah yang penting lebih enak daripada permen, nanti pasti kamu tau sendiri.
Rasty   : Ya sudah ayo mumpung aku sedang jenuh.
Riko    : Oke, aku jemput nanti jam 9 malam.
Rasty   : Jam 9 malam ?, apa tidak terlalu malam ?.
Riko    : Tidaklah cuma sebentar saja.
Rasty   : Ya sudah aku tunggu dirumahku.
       
Bel pulang sekolah berbunyi Rasty, Riko dan teman-temannya pulang. Tak lama kemudian jam menunjukkan pukul 9 malam tepat, Riko menjemput Rasty.
Rasty   : Tempat apa ini Ko ?.
Riko    : Kampungan kamu masak kamu tidak tau, ini itu diskotik!.
Rasty   : Berisik sekali disini! (sambil menutup telinganya).
Riko    : Sudahlah sini jangan malu-maluin kamu. ini barang yang aku maksud tadi pagi (sambil mengulurkan tangannya yang memgenggam sesuatu).
Rasty   : Apa ini ?.
Riko    : Sudah kamu coba saja, cepetan!.
Rasty   : Iya aku coba. (sambil memulai menjilat serbut yang diberikan Riko) .
Riko    : Bagaimana enakkan ?.
Rasty   : Kok pahit Ko ?. (sambil menikmati dan menelan serbuk yang diberikan Riko)
Riko    : Sudah nikmati saja dulu, nanti lama-lama pasti tambah enak.
Rasty   : Emm, iya Ko, lama-lama enak sekali. Sudah habis ini, kamu ada lagi tidak ?.
Riko    : Ya beli  saja sendiri. (ledeknya)
Rasty   : Ah, pelit kamu, ya sudah ayo pulang sudah malam. (sambil melihat kan tangannya)
         Mereka langsung pulang. Keesokan harinya, Rasty menceritakan kejadian semalam kepada Viana.
Rasty   : Vi, tau tidak kemarin malam aku dikasih Riko serbuk yang enak banget.
Viana   : Serbuk apa Ras ?. (sambil penasaran)
Rasty   : Aku tidak tau sih serbuk apa itu, tapi nanti pulang sekolah ikut aku ya ke belakang sekolah ?.
Viana   : Iya Ras.
          Bel pulang sekolah berbuyi, Rasty dan Viana langsung menuju ke belakang sekolah dan disana mereka bertemu dengan Riko.
Riko    : Ras, ada korban baru ?.
Viana  : Korban baru?, maksud kamu apa ?
Riko    : Hehe, tidak apa-apa cuma bercanda !.
Rasty   : Ko, tunjukkan serbuk yang kemarin kamu berikan ke aku.
Riko    : Oh iya, ini serbuknya. (sambil menyodorkan serbuk tersebut)
Viana  : Apa ini ?, aku tidak pernah melihatnya ?. (sambil memutar-mutar plastik yang berisi serbuk itu).
Rasty   : Sudah coba saja Vi, serbuk ini bisa menghilangkan sterss.
Viana   : Iya, aku coba ya ?. (sambil memulai menjilatnya)
Rasty   : Enakkan, Vi ?.
Viana   : Iya, enak sekali, aku mau lagi Ko !. 
          Mereka bertiga mulai menikmati serbuk narkoba yang mereka dapat dari Riko. Hingga mereka tidak sadar kalau jam menunjukkan jam 16.00 tepat. Mereka segera pulang kerumah masing-masing dengan jalan yang sedikit sempoyongan.
          Pada akhir ini tingkah laku Riko, Rasty dan Viana berbeda dari hari-hari biasanya. Mereka jadi anak pendiam dan gerak geriknya mencurigakan. Berbeda dengan kedua sahabat Rasty dan Viana yaitu Vava dan Tari yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan membaca buku dan novel. tak heran mereka berdua memakai kacamata dan selalu membawa buku.
          Besoknya Viana, Rasty, dan Riko kembali berkumpul di belakang sekolah, apa lagi yang mereka lakukan kalau bukan menikmati narkoba itu. Tanpa sepengetahuan mereka Vava dan Tari melihat kejadian itu dibalik kaca kelasnya.
Vava    : Mereka sedang apa itu ya ?, terus apa yang mereka pegang ?.
 Tari    : Sudah biarin saja paling itu gula-gula. Ayo kita lanjutin baca bukunya.
Vava   : Iya Ri.
          Saat bel istirahat sekolah berbunyi, Tari menunggu sahabatnya yang tadi pamit kebelakang sekolah untuk membuang sampah. Tiba-tiba Vava datang dengan tergesa-gesa. Sampai-sampai Tari dibuat kaget olehnya.
Tari     : Ada apa Va ?.
Vava   : Riii iittuu tadi aaaku.
Tari     : Ada apa Va ?, sudah kamu duduk saja dulu. Terus kamu cerita pelan-pelan.
Vava   :  Tadi aku lihat di belakang sekolah ada Rasty, Viana, dan Riko sedang membawa serbuk, pil, dan suntik.
Tari     : Loh memangnya mau melakukan apa  mereka ?.
Vava   :  Tidak tau Ri, sepertinya itu narkoba !. (tebak sekenanya)
Tari     : Hus, kamu jangan bilang yang tidak-tidak.
Vava   : Bagaimana kalau kita ke perpustakaan sekarang untuk memastikan apa itu benar-benar narkoba.
Tari     : Iya ayo Va.
          Saat di belakang sekolah Rasty, Viana, dan Riko sedang asik menggunakan narkoba. Vava dan Tari  mencari buku yang berisi tentang narkotika.
Tari     : Kamu sudah menemukan bukunya belum ?.
Vava    : Ini aku sudah menemukan bukunya.
Tari     : Ayo buruan baca.
Vava    : Ini aku tadi melihat ini. (sambil ke gambar contoh-contoh narkotika).
Tari     : Aapa kamu yakin Va ?.
Vava    : Aku yakin sekali Ri.
Tari     : Hal ini tidak bisa dibiarkan, akhir-akhir ini memang sikap mereka bertiga berubah, mereka sering tidak masuk sekolah dan mereka sekarang menjadi anak yang pendiam.
Vava    : Iya benar, kita harus berbuat sesuatu sebelum semuanya terlambat.
          Aakhirnya Vava dan Tari berusaha mencari bukti yang kuat dan akan melaporkan perbuatan temannya tersebut ke kantor polisi. Mereka berencana untuk merekam semua perbuatan temannya  untuk menjadi bukti. Vava dan Tari segera ke belakang sekolah untuk merekamnya.
Tari      : Sekarang Va. (sambil berbisik-bisik)
Vava    : Iya (sambil mengangguk)
Tari     : Jangan sampai kita ketahuan.
          Keesokan harinya Vava dan Tari melaporkan ke kantor polisidengan menunjukkan bukti yang mereka dapatkan.
Intel    : Ada yang bisa saya bantu ?.
Vava   : Iya bu saya mau melaporkan perbuatan teman saya.
Intel    : Memang apa yang dilakukan teman kamu ?.
Tari     : Ini rekamannya bu.
Intel    : Mereka menggukanan narkoba, apa adik-adik bisa menunjukkan tempat kejadian atau rumah mereka ?'
Vava     : Bagaimana kalau ibu datang ke sekolahan sekarang.
Tari      : Iya bu biasanya jam segini mereka sedang melakukan hal itu.
Intel     : Baik mari kesana sekarang juga.
          Aparat kepolisian segera menuju ke sekolah dan langsung menuju ke tempat tiga murid itu melakukan pesta narkoba.
Intel     : Angkat tangan. (sambil menodongkan pistol ke arah mereka bertiga)
Viana   : Ada apa ini ?. (sambil mengangkat tangan)
Intel     : Sudah jangan banyak tanya, ikut saya ke kantor polisi.
Rasty   : Saya tidak tau apa-apa bu.
Intel     : Sudah kamu jelaskan di kantor polisi saja. Ayo cepat jalannya.
          Tari mengumpulkan barang bukti berupa serbuk, pil, dan alat-alat bantunya.
Intel     : Terima kasih adik-adik sudah melaporkan perbuatan teman adik ke kantor polisi.
Vava dan Tari  : Sama-sama bu.
Tari     : Semoga mereka tidak menggulanginya lagi.
Vava   : Iya kasihan mereka.
          Setelah itu Rasty, Viana, dan Riko dipenjara dan direhabilitasi selama 6 bulan. Setelah mereka keluar dari pejara mereka berdua bertaubat.

SELESAI

0 komentar:

Posting Komentar